Individu yang mengalami Keterbatasan, gangguan, atau tidak adanya kapasitas untuk melihat (Kirk & Gallagher, 2009).
Individu yang mengalami kerusakan medan penglihatan sentral atau tepi dengan medan area penglihatan 20 derajat atau kurang dari normal 180 derajat (Heward, 2000, dalam Mangunsong, 2014).
Termasuk didalamnya mereka yang buta total dan low vision.
Disabilitas Rungu
Individu yang mengalami keterbatasan, gangguan, atau tidak adanya kemampuan untuk mendengar, biasanya disertai juga dengan ketidakmampuan bicara.
Termasuk didalamnya tuli dan hard of hearing.
Disabilitas Daksa
Individu yang mengalami keterbatasan, gangguan, atau keterlambatan yang secara signifikan mempengaruhi kemampuan fisik untuk bergerak, mengkoordinasikan tindakan, atau melakukan aktivitas fisik.
Termasuk didalamnya mereka yang terganggunya fungsi gerak, antara lain amputasi, lumpuh layuh atau kaku, paraplegi, celebral palsy (CP), akibat stroke, akibat kusta, dan orang kecil/kretin.
Disabilitas Intelektual
Individu yang mengalami keterbatasan atau penurunan kapasitas permanen yang signifikan untuk melakukan tugas kognitif, fungsi atau pemecahan masalah (Kirk et al., 2009).
Termasuk didalamnya adalah individu yang terganggunya fungsi pikir karena tingkat kecerdasan di bawah rata-rata, antara lain lambat belajar, disabilitas grahita dan down syndrome.
Gangguan Emosi dan Perilaku
Ketidakmampuan belajar yang tidak dapat dijelaskan oleh faktor intelektual, sensorik, atau kesehatan.
Ketidakmampuan untuk membangun atau mempertahankan hubungan interpersonal.
Termasuk didalamnya mereka yang menampilkan perilaku Externalizing behavior ( tingkah laku yang melibatkan sikap melawan atau menentang orang. lain) dan Internalizing behavior (perilaku yang melibatkan konflik mental atau emosional, seperti depresi dan kecemasan).
Gangguan Komunikasi
Ketidakmampuan untuk menerima, mengirim, memproses, dan memahami konsep atau sistem simbol verbal, nonverbal, dan grafis. Gangguan komunikasi dapat terlihat pada proses pendengaran, bahasa, dan/atau bicara.
Pada konteks ini, yang termasuk gangguan komunikasi adalah gangguan bicara (seperti gangguan artikulasi, gangguan kelancaran bicara, dan gangguan suara), gangguan Bahasa (menyampaikan maksudnya melalui ucapan, tulisan, atau bahkan isyarat).
Gangguan pendengaran walaupun termasuk juga didalam gangguan komunikasi, tetapi dalam konteks ini dikatagorikan sendiri sebagai disabilitas rungu.
Disabilitas Mental
Individu yang mengalami gangguan fungsi pikir, emosi, dan perilaku, antara lain: apsikososial di antaranya skizofrenia, bipolar, depresi, anxietas, dan gangguan kepribadian
Gangguan Perhatian dan Hiperaktivitas
Gangguan perkembangan dan neurologis yang ditandai dengan sekumpulan masalah berupa gangguan pengendalian diri, masalah rentang atensi, hiperaktivitas, dan impulsivitas yang menyebabkan kesulitan berperilaku, berpikir dan mengendalikan emosi, yang mengganggu kehidupan sehari-hari.
Kesulitan Belajar spesifik
Gangguan dalam satu atau lebih dari proses psikologis dasar yang terlibat dalam pemahaman atau dalam menggunakan bahasa, lisan atau tertulis, yang termanifestasi dalam kemampuan sempurna untuk mendengarkan, berpikir, berbicara, membaca, menulis, mengeja, atau melakukan perhitungan matematika.
Termasuk kondisi seperti gangguan perseptual, cedera otak, disfungsi minimal brain, disleksia, dan aphasia perkembangan
Gangguan Spektrum Autis (ASD)
Suatu hambatan perkembangan yang secara signifikan mempengaruhi komunikasi verbal dan nonverbal, perilaku, dan interaksi sosial
Jln. Raya Jend Sudirman Pintu I, Gedung D Depdiknas, Senayan Jakarta 10270 Telp : (021) 57946100