Pada tanggal 7 Oktober 2022, Direktorat Pembelajaran dan Kemahasiswaan, Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi melaksanakan Bimbingan Teknis Tutor Pendidikan Khusus Batch 2. Kegiatan bimtek tersebut dilaksanakan secara luring di Universitas Kristen Petra dan dihadiri oleh 40 peserta dari 20 perguruan tinggi di wilayah Surabaya dan sekitarnya.

Acara diawali dengan sambutan dari Wakil Rektor Universitas Kristen Petra yang menyampaikan terima kasih telah menunjuk Universitas Kristen Petra menjadi tuan rumah penyelenggaraan Bimbingan Teknis Tutor Pendidikan Khusus Batch 2 Tahun 2022. Beliau berharap bimtek dapat berjalan dengan lancar agar tujuan pelatihan dapat tercapai dan peserta dapat menerapkan ilmu yang diperolehnya di perguruan tingginya masing-masing.

Acara dilanjutkan sambutan sekaligus pembukaan oleh Plt. Direktur Pembelajaran dan Kemahasiswaan, Ibu Sri Gunani Partiwi. Beliau menyampaikan bahwa tujuan penyelenggaraan pelatihan ini adalah untuk memberikan pelatihan kepada para dosen dan tenaga pendidik untuk dapat memberikan layanan pembelajaran bagi mahasiswa berkebutuhan khusus.

Materi-materi yang disampaikan dalam bimtek tersebut antara lain:

  1. Kebijakan Pendidikan Khusus oleh Bapak Asep Supena;
  2. Ragam Peserta Didik dan Disabilitas oleh Ibu Nur Azizah;
  3. Identifikasi dan Assessment (for, as, dan of learning) Mahasiswa Berkebutuhan Khusus oleh Prof. Endang Rochyadi;
  4. Layanan Pembelajaran Mahasiswa Berkebutuhan Khusus oleh Bapak Lalan Erlani;
  5. Layanan Disabilitas oleh Prof. Budiyanto;
  6. Penyusunan Action Plan oleh Prof. Budiyanto; dan
  7. Praktik Baik dalam Layanan Pembelajaran Mahasiswa Berkebutuhan Khusus oleh Ibu Sukinah;

Selain penyampaian materi, dilaksanakan juga sesi sharing dari peserta. Para peserta saling bertukar pengalaman serta kendala yang dihadapi selama menangani dan membantu mahasiswa berkebutuhan khusus.

Peserta juga mengikuti sesi praktik dimana peserta secara berpasangan dan bergantian menjadi tunanetra dan mentor serta melakukan simulasi bagaimana cara menuntun mahasiswa tunanetra untuk berjalan menuju tempat tujuannya.

Acara ditutup oleh Subkoordinator Teknologi Pembelajaran dan Pendidikan Inklusif, Bapak Fajar Priyautama.