Pada tanggal 27 September 2022, Direktorat Pembelajaran dan Kemahasiswaan, Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi melaksanakan Bimbingan Teknis (Bimtek) Tutor Pendidikan Khusus Batch 1. Kegiatan bimtek tersebut dilaksanakan secara luring di Universitas Muhammadiyah Surakarta dan dihadiri 40 peserta dari 20 perguruan tinggi di wilayah Surakarta dan sekitarnya.

Acara diawali dengan sambutan oleh Rektor Universitas Muhammadiyah Surakarta yang menyampaikan terima kasih telah menunjuk Universitas Muhammadiyah Surakarta menjadi tuan rumah penyelenggaraan Bimbingan Teknis Tutor Pendidikan Khusus tahun 2022 serta berharap tujuan pelatihan dapat tercapai dan dapat diterapkan oleh peserta ketika kembali ke institusi masing-masing.

Selanjutnya sambutan sekaligus pembukaan oleh plt. Direktur Pembelajaran dan Kemahasiswaan, Ibu Sri Gunani Partiwi yang menyampaikan tujuan penyelenggaraan bimtek ini adalah untuk memberikan pelatihan kepada para dosen dan tenaga pendidik untuk dapat memberikan layanan pembelajaran bagi mahasiswa berkebutuhan khusus.

Materi-materi yang disampaikan dalam bimtek tersebut antara lain:

  1. Kebijakan Pendidikan Khusus oleh Bapak Asep Supena;
  2. Ragam Peserta Didik dan Disabilitas oleh Ibu Nur Azizah;
  3. Identifikasi dan Assessment (for, as, dan of learning) Mahasiswa Berkebutuhan Khusus oleh Prof. Endang Rochyadi;
  4. Layanan Pembelajaran Mahasiswa Berkebutuhan Khusus oleh Bapak Lalan Erlani;
  5. Unit Layanan Disabilitas oleh Prof. Budiyanto;
  6. Penyusunan Action Plan oleh Prof. Munawir; dan
  7. Praktik Baik dalam Layanan Pembelajaran Mahasiswa Berkebutuhan Khusus oleh Ibu Sukinah

Selain penyampaian materi, dilaksanakan juga sesi sharing dari peserta. Seorang mahasiswa tunadaksa dari Universitas Muhammadiyah Surakarta juga bercerita mengenai lingkungan kelas belajar yang mendukung dan nyaman dalam proses pembelajaran, tidak ada bullying dari teman-teman mahasiswa lain.

Peserta juga mengikuti sesi praktik dimana peserta secara berpasangan dan bergantian menjadi tunanetra dan mentor serta melakukan simulasi bagaimana cara menuntun mahasiswa tunanetra untuk berjalan menuju tempat tujuannya.

Acara ditutup oleh Subkoordinator Teknologi Pembelajaran dan Pendidikan Inklusif, Bapak Fajar Priyautama.