A. Latar Belakang Mahasiswa disabilitas netra memiliki hambatan dalam kegiatan perkuliahan pada proses pembelajaran yang melibatkan unsur visualisasi. Salah satu hambatan yang sering terjadi pada mahasiswa disabilitas netra adalah pada matakuliah statistik. Mata kuliah Statistik merupakan ilmu yang mempelajari bagaimana merencanakan, mengumpulkan, menginterpretasi dan mempresentasikan data. Dalam mata kuliah statistik ini, diharapkan mahasiswa mampu menerapkan konsep statistik deskriptif dan statistik inferensial serta mampu mengelola data, menyajikan data, analisis data, menguji hipotesis dan pengambilan kesimpulan pada penelitian. namun lain halnya dengan mahasiswa disabilitas netra. Mahasiswa disabilitas netra memiliki keterbatasan dalam menginterpretasikan data yang berkaitan dengan membaca suatu rumus dan pengelolaan data statistik, terutama pada sub pokok bahasan statistik inferensial yang meliputi mean, Varian, Standart Deviasi, kolerasi produk momen dan uji t-Tes. Keterbatasan mahasiswa disabilitas netra menimbulkan permasalahan diantaranya; 1. tidak memahami materi yang disampaikan sehingga lebih cenderung pasif dalam perkuliahan; 2. kurang percaya diri dalam menyampaikan pendapat; 3. dan tidak mau mengikuti perkuliahan. Sedangkan dosen juga mengalami kesulitan dalam menggambarkan atau menyampaikan materi tersebut diantaranya; 1. capaian pembelajaran yang belum sesuai dengan kebutuhan disabilitas Netra; 2. mengkonversi sub pokok bahasan statistik inferensial menjadi suatu verbal dan analogi yang tepat dalam mengelola data; 3. metode pembelajaran yang belum tepat dalam menjelaskan perhitungan diakhiri dengan keputusan sesuai dengan perhitungan yang tepat. Di sisi lain, para dosen yang menangani mahasiswa berkebutuhan khusus berusaha untuk memperlakukan mahasiswa sama dengan mahasiswa lainnya sehingga mahasiswa dapat bereksplorasi dan berkarya semaksimal mungkin. Oleh sebab itu, diperlukan sebuah pendekatan untuk mengubah sistem pendidikan yang dapat menghilangkan hambatan yang menghalangi siswa untuk terlibat secara penuh dalam mendapatkan pendidikan, salah satunya adalah dengan penerapan pembelajaran yang adaptif bersifat inklusif. Pengembangan model pembelajaran statistika yang adaptif, variatif, kolaboratif dan inovatif (Akvokatif) melalui pendekatan Problem Based Learning (PBL) pada mahasiswa dengan hambatan penglihatan memberi peluang bagi mahasiswa berkebutuhan khusus disabilitas netra untuk mengkontruksi pengatuannya dan dapat berpartisipasi secara aktif dalam proses pembelajaran. Rancangan model pembelajaran tersebut menunjukkan kebaharuan dalam rangka menghasilkan solusi dan gagasan di luar model pembelajaran yang dilakukan pada umumnya. Dalam penyusunan model pembelajaran memiliki 4 indikator diantaranya adaptif, variatif, kolaboratif, dan inovatif. Adaptif adalah materi sub pokok bahasan lebih disesuaikan dengan keadaan disabilitas netra salah satunya mengadaptifkan dan mengakomodasi capaian pembelajaran sesuai karakteristik disabilitas netra. Variatif yang dimaksud adalah pembelajaran yang menggunakan metode PBL dengan mengimplementasikan beberapa metode. Kolaboratif yang dimaksud adalah mengakomodasikan pembelajaran yang bersifat interaksi dengan teman sebaya dalam sebuah kelompok kecil. Sedangkan inovatif adalah pembelajaran yang dikemas oleh pengajar atas dorongan gagasan barunya yang merupakan produk dari learning how to learn untuk melakukan langkah-langkah belajar, sehingga memperoleh kemajuan hasil belajar. B. Tujuan Adapun tujuan pengusulan proposal program bantuan inovasi pembelajaran dan teknologi bantu untuk mahasiswa berkebutuhan khusus ini sebagai berikut: 1. Jangka Pendek a. Membantu disabilitas netra dalam mengatasi masalah perkuliahan pada mata kuliah statistik b. Memudahkan pengaplikasian mata kuliah statistik bagi mahasiswa disabilitas netra 2. Jangka Panjang a. Menjawab kebutuhan disabilitas netra dalam memenuhi capaian pembelajaran b. Mahasiswa disabilitas netra mampu melakukan penelitian dengan pendekatan kuantitaif