Kehidupan akademik di suatu kampus, tidak pernah terlepas dari kegiatan diskusi ilmiah (scientific discussion), baik diskusi antar mahasiswa di dalam suatu perkuliahan, diskusi mahasiswa dengan dosen, diskusi dosen dengan dosen, atau diskusi mahasiswa antar jurusan atau fakultas. Di lain pihak, mahasiswa tunarungu memerlukan Bahasa Isyarat untuk mengemukakan pendapatnya dalam diskusi agar hasil belajarnya dapat meningkat. Namun, mahasiswa reguler, cenderung tidak menguasai Bahasa Isyarat. Rumusan Masalah: (1) Bagaimana mengembangkan Teknologi Asistif berupa Video berbahasa Isyarat sebagai Media for Scientific Discussion untuk kelas Inklusif yang memiliki mahasiswa Tunarungu di UNNES. (2) Bagaimana menghasilkan kemampuan berdiskusi berbahasa Isyarat bagi mahasiswa Tunarungu dalam scientific activity? Tujuan : Tujuan pemanfaatan Bantuan Teknologi Asistif ini untuk: (1) mengembangkan Teknologi Asistif berupa Video berbahasa Isyarat sebagai Media for Scientific Discussion untuk kelas Inklusif yang memiliki mahasiswa Tunarungu di UNNES; (2) menghasilkan kemampuan berdiskusi berbahasa Isyarat bagi mahasiswa Tunarungu dalam scientific activity. Metode: · Metode yang dipilih, dengan menggunakan Mixed Method, yakni gabungan penelitian Kualitatif dengan R & D (Research and Development). Subjek penelitiannya dipilih anggota kelompok Diskusi yang memiliki kemampuan Bahasa Isyarat yang baik selama pelaksanaan PBI dan mahasiswa Tunarungu. Analisis datanya meliputi reduksi data, paparan data, interpretasi data, dan penarikan kesimpulan. Pelatihan Bahasa Isyarat (PBI) dilaksanakan dengan biaya mandiri. · Datanya diperoleh dari observasi kelas, wawancara dengan subjek penelitian, FGD dan dilakukan tahap R & D model ADDIE.