Fenomena yang dihadapi Fakultas Teknologi lnformasi (FTI) Universitas Merdeka Malang adalah diberlakukannya perkuliahan secara hybrid pada Tahun Akademik 2021/2022. Hal ini menimbulkan masalah baru bagi mahasiswa difabel tuli terkait dengan komunikasi, antara lain: 1. Perkuliahan secara online merasa kesulitan mengikuti pembelajaran dari dosen karena kurangnya penerjemah yang membantu. Sehingga diperlukan aplikasi untuk mempermudah proses pembelajaran. 2. Kurangnya keterjangkauan kepemilikan perangkat laptop/PC sehingga perlu solusi melakukan desain dan pembuatan Teknologi Bantu (Asistif) untuk mempermudah pembelajaran dan komunikasi di segala perangkat. 3. Belum bisa memberikan fasilitas secara maksimal untuk pelayanan civitas akademik FTI Unmer Malang terhadap mahasiswa difabel tuli karena kurang paham tentang bahas isyarat. Berdasarkan tiga permasalahan tersebut dilakukan rancang bangun: 1. Website Translasi (WeSai) untuk mempermudah proses pembelajaran dosen kepada mahasiswa difabel tuli sehingga mereka mengerti apa yang diucapkan dosen atau tenaga penqajar, 2. Teknologi Bantu (Asistif) berupa aplikasi teknologi Augmented Reality bernama Bahasa lsyarat Basis Augmented Reality (BARA). Aplikasi ini untuk mendorong civitas akademik di FTI Unmer Malang dan masyarakat umum untuk mempelajari Bahasa lsyarat Indonesia (BISINDO).